Rabu, 05 Maret 2014

Asuhan Kebidanan dengan Bayi Baru Lahir (BBL)



ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “R” DENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL)



Oleh :
1.    SOLEHATI NUR FADILAH (15401.06.13046)
2.    SUCI AFIKA INDRAHENI (15401.06.13047)



AKADEMI KEBIDANAN HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2014







TINJAUAN KASUS



I.                  Pengkajian Data

Tanggal           : 17 Januari 2006                                 jam : 22.30 WIB

A.   Data Subyektif


1.      Biodata
Nama bayi            :           Bayi Ny. “R”
Tanggal lahir        :           17 Januari 2005
Jenis kelamin        :           laki-laki
Umur        :           3 jam
Alamat     :           Probolinggo

Nama ibu  :           Ny. “R”
Umur        :           25 tahun
Agama      :           Islam
Pekerjaan  :           IRT
Pendidikan           :           SMA
Alamat     :           Probolinggo

Nama suami         :           Tn “M”
Umur        :           35 tahun
Agama      :           Islam
Pekerjaan  :           Wiraswasta
Pendidikan           :           SMA
Alamat     :           Probolinggo

2.      Keluhan utama

Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 17 Januari 2006 jam 22.30 WIB. Kondisi ibu dan bayi sehat.

3.      Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


a.       Riwayat prenatal
Ibu mengatakan pada kehamilan yang lalu, ibu tidak pernah menderita penyakit yang
mempengaruhi BBL seperti DM hepatitis, jantung, asma, HT dan TBC. Ibu periksa di
BPS Ny. “A” setiap bulan dan tidak ada keluhan. Ibu mendapatkan suntik TT 2 x, ibu
makan 2 – 3 kali setiap hari selama hamil, ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan dan
tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan.
b.      Riwayat natal
Ibu mengatakan usia kehamilan yang lalu 9 bulan. Bayi lahir tanggal 15 Juni 2002,
jam 22.30 WIB. Lahir normal, BB : 3000 gram, PB : 50 cm dan ditolong oleh bidan.
c.       Riwayat post natal
Ibu mengatakan bayi dalam keadaan sehat tidak ada kelainan/gangguan, ibu
memberikan ASI sampai umur 2 tahun dan diberi PASI.






4.      Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang


a.       Riwayat prenatal
Ibu mengatakan hamil kedua, ibu tidak pernah menderita penyakit yang dapat
mempengaruhi BBL, seperti DM, hepatitis, jantung, asma, HT dan TBC. Ibu periksa
setiap bulan di BPS Ny. “A”. Ibu selama hamil tidak ada keluhan. Ibu mendapatkan
suntik TT 2 x, ibu makan 2-3 kali setiap hari selama hamil. Ibu mengkonsumsi jamu
jamuan, ibu tidak pernah merokok dan tidak mengkonsumsi obat-obatan. HPHT : 21
April 2005.
b.      Riwayat natal
Ibu mengatakan usia kehamilan ini 9 bulan. Bayi lahir tanggal 7 Januiari 2006 jam
14.45 WIB, lahir normal, BB : 3250 gram, PB : 50 cm, As 7-8, nadi  140 x/menit, RR
60 x/menit, suhu 36,2oC, ketuban hijau, letak kepala dan ditolong oleh bidan.
c.  Riwayat post natal
-           Tidak terjadi infeksi tali pusat.
-           TTV : nadi 140 x/menit, suhu 36,6oC (rectal), RR 50 x/menit.
-           BAK 3 kali, BAB 1 kali dengan konsistensi lembek dan warna hijau kehitaman.
-           Bayi telah mendapatkan minum cairan D5%.

5.      Kebutuhan Dasar


a.       Pola nutrisi
Bayi minum cairan D5% 30 cc tiap 2 jam mulai tanggal 17 Januari 2006 mulai jam.
b.      Pola eliminasi
Bayi BAK 3 kali, BAB 1 kali dengan konsistensi lembek, warna hitam kehijauan (mekoneum).
c.       Pola istirahat/tidur
Bayi bisa istirahat/tidur dengan baik + 8 jam
d.      Pola aktifitas
Bayi menangis kuat (bayi menangis bila BAK, BAB dan haus)

6.      Riwayat psikososial
Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya dan ibu menyatakan sudah siap untuk merawat bayinya.

B.   DATA OBYEKTIF

1.      Pemeriksaan fisik umum
Kesadaran       : composmentis
Pernafasan       : 50 x/menit teratur
Heart rate        : 140 x/menit teratur
Suhu                : 36oC
BB                   : 3250 gram
PB                   : 50 cm


2.      Pemeriksaan fisik
Kepala           : tidak terdapat caput succedaneum, tidak ada cepal hematoma,
tidak ada kelainan.
Muka : warna kulit merah, simetris, tidak ada cepal hematoma.
Mata              : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
Hidung          : lubang simetris, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut            :           : reflek menghisap baik, bibir tidak kering, tidak ada palasum.
Telinga          :simetris, bersih, tidak ada kelainan.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan bendungan vena jugularis.
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada kelainan.
Tali pusat      : bersih, tidak ada perdarahan, terbungkus kassa
Abdomen      : simetris, tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada
tanda-tanda infeksi.
Genetalia       : testis sudah turun
Anus : terdapat lubang anus
Ekstremitas   : simetris, jumlah jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada
polidaktili/syndaktili.

3.      Pemeriksaan neurologis

a.       Reflek moro
Timbul gerak terkejut ketika diberi sentuhan mendadak pada bayi.
b.      Reflek mengenggam
Saat tangan disentuh dengan jari pemeriksa, bayi mengenggam jari pemeriksa.
c.       Reflek rooting
Bayi menoleh saat pipi disentuh jari pemeriksa.
d.      Reflek menghisap
Hisapan bayi kuat.
e.       Glabella reflek
Bayi langsung mengerutkan kening dan mengedipkan mata saat disentuh pada
daerah os glabella.
f.       Gland reflek
Bayi mengangkat kedua pahanya ketika disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri.
g.      Tonick neck reflek
Bayi mengangkat kepalanya ketika pemeriksa menggendong.



4.      Pemeriksaan antopometri

a. Berat badan               : 3250 gram
b. Panjang badan      : 50 cm
c. Lingkar kepala      : 35 cm
d. Lingkar lengan atas   : 11 cm
e. Ukuran kepala :
-            Diameter sub  occipito bregmatika 10 cm
-            Diameter sub occipito frontalis 11 cm
-            Diameter fronto oksipitalis 12,2 cm
-            Diameter mento oksipitalis 13,5 cm
-            Diameter sub mento bregmatika 9,5 cm
-            Diameter biparietalis 9 cm
-            Diameter bitemporalis 8 cm

5.      Pemeriksaan tingkat perkembangan

a.       Adaptasi sosial
Bayi bisa beradaptasi.
b.      Bahasa
Bayi mampu mengungkapkan rasa lapar, BAB/BAK dengan tangisan.
c.       Motorik halus
Bayi banyak bergerak
d.      Motorik kasar
Bayi belum bisa melakukan aktivitas



II.  Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Dx            : bayi Ny. “R” usia 3 jam dengan BBL normal
DS            : ibu mengatakan usia kehamialn 9 bulan. Bayi lahir laki-laki tanggal 17
Januari 2006 jam 14.45 WIB dengan normal.
Do            : K/U               : baik
HR                : 140 x/menit               A5       : 7 – 8
RR                 : 50 x/menit                 BB       : 3250 gram
Suhu              : 36,6oC                      PB       : 50 cm
Tangisan kuat, warna kulit merah, tonus otot baik. 

III.  Antisipasi Masalah Potensial

- Hipotermi
- Infeksi
- Asfiksia
- Ikterus

IV.  Identifikasi Kebutuhan Segera

-           Pertahankan suhu tubuh bayi dengan tidak memandikan bayi sedikitnya 6 jam dan
            bungkus bayi dengan kain kering, bersih dan hangat agar tidak infeksi dan hipotermi.
-           Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi dengan metode kanguru .
-           Anjurkan pada ibu untuk segera memberi ASI.


V.  Intervensi

Dx                     : bayi Ny. “R” usia      jam dengan BBL normal
Tujuan                : - bayi tetap dalam keadaan normal
                 - bayi tidak mengalami hipotermi dan infeksi
Kriteria hasil      : -Bayi dalam keadaan sehat
                             - TTV dalam batas normal
HR           : antara 130 x/menit – 160 x/menit
RR            : antara 30 x/menit – 60 x/menit
S   : antara 36oC – 37oC
Intervensi :
1.      Lakukan informed consent
R/ informed consent merupakan langkah awal untuk melakukan
tindakan lebih lanjut.
2.      Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ cuci tangan merupakan prosedur pencegahan kontaminasi
Silang.
3.      Beri identitas bayi
R/ identitas merupakan cara yang tepat menghindari kekeliruan.
4.      Bungkus bayi dengan kain kering yang lembut
R/ membungkus bayi merupakan cara mencegah hipotermi
5.      Rawat tali pusat dengan cara membungkus dengan kasa
R/ tali pusat yang terbungkus merupakan cara mencegah infeksi
6.      Timbang berat badan setiap hari setelah dimandikan.
R/ deteksi dini pertumbuhan dan kelainan pada bayi.
7.      Ukur suhu tubuh bayi, heart rate dan respirasi tiap jam.
R/ deteksi dini terhadap terjadinya komplikasi.
8.      Anjurkan ibu untuk mengganti popok bayi setelah BAK/BAB.
R/ segera mengganti popok tiap basah merupakan salah satu cara
untuk menghindari bayi dari kehilangan panas.
9.      Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif.
R/ ASI adalah makanan terbaik bayi untuk tumbuh kembang dan
pertahanan tubuh/kebutuhan nutrisi 60 cc/kg/hari.
10.  Anjurkan ibu cara menyusui yang benar maka bayi akan merasa nyaman dan tidak tersedak.
R/ dengan posisi menyusui yang benar maka bayi akan merasa
nyaman dan tidak tersedak.

VI.  Implementasi

Tanggal :  17 Januari 2006        
1.      Jam 01.30 WIB
Meminta persetujuan ibu dengan cara memberikan penjelasan/informasi tindakan
yang akan dilakukan serta manfaatnya.
2.      Jam 01.35 WIB
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk kering.


3.      Jam 01.40 WIB
Memberi identitas pada bayi yaitu di lengan kanan bayi untuk menghindari
kekeliruan.
4.      Jam 01.45 WIB
Membungkus bayi dengan kain kering yang lembut agar bayi tetap hangat dan
mencegah terjadinya hipotermi.
5.      Jam 01.50 WIB
Merawat tali pusat dengan membungkusnya menggunakan kasa steril yang telah
diberi alkohol 70 % lalu melipat kasa menjadi segitiga. Kemudian membungkus tali
pusat mulai dari pangkal hingga ujung tali pusat agar terhindar dari infeksi.
6.      Jam 02.00 WIB
Menimbang berat badan setelah dimandikan. Dengan hasil BB bayi Ny. “R” 3250
gram.
7.      Jam 02.10 WIB
Mengukur suhu tubuh setiap hari, mengukur heart rate dan respirasi tiap jam. Dengan
hasil HR 140 x/menit, RR 50 x/menit dan suhu 36,6oC.
8.      Jam 02.20 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk mengganti popol setiap kali basah/setelah BAK dan
BAB untuk menghindarkan bayi dari hipotermi dan diaper rash.
9.      Jam 02.25 WIB
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
karena ASI merupakan makanan terbaik untuk tumbuh kembang dan mempertahankan
kondisi tubuh serta kebutuhan nutrisi.
10.  Jam 02.30 WIB
Mengajarkan ibu cara meneteki yang benar. Caranya : ibu duduk dengan posisi
setengah tidur, bayi dihadapkan pada ibu sentuhkan putting susu ibu pada pipi bayi.
Ketika mulut bayi membuka masukkan putting susu ibu seluruhnya pada mulut bayi.
Lama menyusui + 20 menit. Susukan bayi dengan payudara secara bergantian.




VII. Evaluasi

Tanggal :  18 Januari 2006                     Jam : 07.30WIB
S            : ibu mengatakan sudah mengerti dan paham akan penjelasan yang telah
Diberikan.
O            : KU                : baik
HR                : 140 x/menit              
RR                 : 50 x/menit                
Suhu              : 36,6oC                     
BB                 : 3250 gram
PB                 : 50 cm
Bayi terbungkus, tangisan kuat, warna kulit merah dan tonus otot baik.
A            : bayi Ny. “R” usia    jam    dengan BBL normal.
P            : melanjutkan intervensi
               - anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif.
               - anjurkan ibu untuk merawat bayi di rumah.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar